Seperti yang sudah saya tulis Tentang Aplikasi VTube, sebenarnya vtube merupakan media berbagi yang mempertemukan individu atau organisasi yang ingin mempromosikan usaha atau imformasi yang mereka miliki dengan masyarakat (yang saat ini adalah para member vtube). Namun, modal yang dikeluarkan untuk promosi ini, justru dibagikan ke penyimak tayangan promosi mereka. Berbeda dengan iklan di era konvensional, bahwa modal promosi hanya berhenti di biaya untuk penayangannya saja, berdasarkan kepopuleran brand yang dipakai untuk promosi, misal: majalah, koran, radio, televisi, baliho, dll.
Di era digital ini, promosi bermetafora dan bersimbiosis mutualisme, artinya, tujuan promosi tetap sesuai target, namun cost dari promosi itu bisa berbuah pendapatan, misalnya di: blog, vlog, dll. Di vtube, mereka yang menyimak iklan akan menerima imbalan.
Apakah salah? Sepertinya tidak. (kan, informasi yang mereka sampaikan tetap tersebar, dan kemungkinan target viewnya jelas)
Lalu, bagaimana hitungannya?
Di vtube, nominal pendapatannya disebut View Point, atau disebut juga VP. Per 1 VP dihargai (saat ini) dengan Rp.14.200,-
Apa yang dilakukan untuk bisa mulai punya penghasilan dari vtube?
Sebelum terlalu panjang dan dilematis mengenai VTube karena kabar-kabar yang beredar, kita kenali dulu dua kata keramat ini, scam dan Ponzi.
Scam kalau diterjemahkan langsung, artinya adalah penipuan.
Ponzi kalau dicari penjelasannya adalah bentuk skema investasi, yaitu skema Ponzi (dari nama pencetusnya pertama kali Charles Ponzi pada tahun 1920) yang merupakan penipuan investasi di mana klien dijanjikan untung besar tanpa risiko. Perusahaan yang terlibat dalam skema ponzi memusatkan seluruh energinya untuk menarik klien baru guna melakukan investasi. Skema Ponzi biasanya membujuk investor baru dengan menawarkan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan investasi lain, dalam jangka pendek dengan tingkat pengembalian yang terlalu tinggi atau luar biasa konsisten. Kelangsungan dari pengembalian yang tinggi tersebut membutuhkan aliran yang terus meningkat dari uang yang didapat dari investor baru untuk menjaga skema ini terus berjalan.
Jadi, skema Ponzi sudah pasti scam, tapi scam belum tentu Ponzi, bisa saja scam dalam bentuk selain Ponzi. Skema Ponzi yang cukup biasa kita kenal juga dengan sebutan money game.
——
Kita kembali ke VTube. Sepemahaman saya, VTube adalah aplikasi yang mempertemukan orang-orang atau pebisnis yang ingin mengiklankan atau mempromosikan produk mereka. Apa pun teori marketing atau pemasaran yang mungkin kalian tahu, perinsip dasarnya tetap sama, yaitu perlu ada biaya khusus bila suatu produk ingin dipasarkan atau dikenal oleh pasar. Terkadang, media promosi yang digunakan itu memberikan dampak pada produk, kadang tidak; dan meski pun tidak memiliki dampak, si pelaku bisnis dari produk ini tetap harus mengeluarkan sejumlah biaya.
Sebagai pengiklan, apakah beriklan di VTube ini mempunyai dampak?
Secara penyebaran info produk, bisa saya katakan, kemungkinan besar iya. Karena, member VTube yang sudah cukup banyak ini pasti melihat dan “mengejar” tayangan iklan. Sebagian kecil lainnya, saya belum melihat adanya review keberhasilan atau survey kepuasan atas beriklan di VTube dari para pengiklan. Apakah penjualannya meningkat? Apakah banyak peminat dari produk yang mereka iklankan? Atau, setidaknya ada grafik yang bisa dianalisa? Belum ada.
Sebagai pengiklan, apakah beriklan di VTube ini tidak memiliki dampak?
Menurut saya, bagian ini yang diambil alih oleh VTube. Beriklan pasti memiliki resiko tidak mendapatkan dampak pada produk. Bila di media umumnya (cetak, broadcast, dll), biaya yang dikeluarkan untuk iklan akan berlalu begitu saja, tapi di VTube, biaya beriklan ini menjadi pendapatan bagi member-member yang menyimak iklan. Ini sebabnya, iklan yang tayang di VTube, pasti akan “kejar” oleh member VTube.
Saya baru bergabung dengan website RajaView nih. Awalnya coba-coba.
RajaView ini sebuah situs yang menggabungkan antara pengiklan dengan viewer. Sekali mendaftar, kita bisa sebagai pengiklan atau viewer. Sebagai pengiklan di RajaView, keuntungannya cukup bagus, karena harganya cukup murah.
Pengiklan bisa sebagai pemilik website, blog, instagram, facebook, atau yang paling popular yaitu youtuber baru yang sedang mengejar klik view atau 4000 jam tayang (kalau jam tayang, ini tergantung dengan materi video kalian ya, semakin menarik, viewer akan bertahan untuk mengetahui isi video kalian).
Sebagai pengiklan, kalian akan mendepositkan sejumlah dana untuk membayar viewer kalian. Viewer kalian akan mengklik link yang akan ditampilkan oleh website RajaView, dan setiap klik yang kalian targetkan akan menggunakan durasi tertentu untuk viewer RajaView menyimak link kalian. Dari durasi itulah pengiklan akan membayar ke viewer. Ini mutualisme yang bagus sih.
Sebagai viewer, RajaView adalah sarana penghasil uang. Ya, waktu view kita akan dibayarkan oleh pengiklan beradasarkan durasi yang mereka tawarkan.
Apakah pendapatannya setimpal? Jujur, menurut saya, pendapatannya sangat kecil. Saya mencoba untuk menjajal semaksimal yang saya bisa, -+ 2 jam, pedapatan saya sebesar Rp 1.435 (ini sangat tergantung dengan jumlah video dan durasi yang dipilih). Silakan nilai sendiri. Asumsi kalau dilakukan selama 30 hari, maka pendapatannya sebesar -+ Rp 45.000 . “Hmm.. pendapatan segini, apa cukup untuk membeli quota agar bisa menyimak selama 2 per hari selama 30 hari?”
Sebagai ‘viewer’baru di RajaView, menurut saya, secara fungsi tentu website ini sangat bagus dan berpotensi tinggi. Kita bisa gotong royong. Namun, saya ada sedikit saran untuk tim developer di RajaView. Mengenai tariff per durasi yang seimbang.
“Sejauh ini, durasi yang ditawarkan memang bervariasi, mulai 5 detik sampai 360 detik. Tapi, harga view 5 detik menjadi jauh lebih ‘menyenangkan’dibandingkan yang 240 detik. Pendapatan untuk view 240 sekitar 9,6 kali lebih rendah kalau disbanding dengan yang durasi 5 detik. Mengingat lamanya waktu yang digunakan si viewer, ada baiknya, tariff iklan dibakukan saja oleh RajaView. Kita pakai perumpamaan aja ya, agak nggak etis kalau menampilkan harga ‘dapur’orang, hehehe…
Misal: 5 detik seharga Z, maka 10 detik = 2xZ, atau 30 detik = 6xZ, atau 240 detik = 48xZ, dan begitu terus. Nah, harga Z-nya juga kalau lebih besar lagi, sepertinya akan lebih asik.
Tujuannya apa?
1. Agar viewer juga mendapatkan pendapatan yang setimpal dengan apa dan durasi yang mereka simak.
2. Pengiklan juga terpicu untuk mengolah konten mereka jadi lebih menarik, agar viewer dari RajaView mau bertahan di link mereka.”
Ya, terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, semoga menjadi movitasi perbaikan untuk tim RajaView, website ini sangat baik untuk menunjang klik view bagi kalian yang menggunakan internet sebagai media usaha anda dengan mengiklankannya.
Jadi, minat untuk beriklan website atau akun social media anda di RajaView?
Buat beberapa orang, musik sangat memengaruhi mood. Apa yang dia dengar akan dengan mudah dicerna dan lebur dalam perasaannya. Mungkin para penyuka musik orkestra klasik paham yang saya maksud.
Memang sepertinya ada beberapa teori mengenai warna suara, frekuensi gelombang suaranya, pengaruh sumber suara (stereo atau mono), dan lainnya. Kalau saya dapat infonya, akan saya coba bagikan.
Beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan apresiasi yang sangat menyenangkan. Beliau saya panggil dengan Om Tik. Saya mengenal beliau dari pertemanan di timeline Twitter, dengan akunnya @tiktwit. Saya menyukai membaca tulisan beliau baik yang di timeline twitter atau pun di blognya. Sungguh pria yang bersahaja dan penuh inspirasi. Silakan teman-teman mengunjungi blog Om Tik di sisihidupku.wordpress.com. Sekali lagi, terima kasih atas inspirasi yang diberikan, Om Tik.
beberapa hari ini, aku bikin fiksimini berdasarkan tema hari itu, dan ada yang mengomentari. dari komentarnya, aku berusa untuk memberikan penjelasan tentang maksud dari fiksiminiku.
nah, dari yang aku jelaskan itu, aku coba untuk simpan di blog ini. semoga bermanfaat. dan seperti biasa, ini hanya versiku, silakan gunakan cara penulisan dan gaya yang ternyaman buat kamu, ya..
————–
topik fiksimini, tanggal 29 Oktober 2013: HITAM-PUTIH
twit fiksimini >> @JvTino : @fiksimini TINTA EMAS. Di atas kertas. Awal sebuah perkara.
komentar >> @keretakata : @JvTino Aku yakin ada makna besar tersembunyi dr FM ini. Tapi tak mampu kugali. (._.)